Kunjungi Toko Online Kami

==========KONSULTASI=========


CARA PEMESANAN

CARA PEMESANAN

Jumat, 23 Mei 2008

Patikan Kebo

TAZAKKA KAPSUL HERBAL:
PATIKAN KEBO


HARGA: RP 25.000,-

Isi: 80 kapsul
No. Sertifikat Halal MUI:
1636072001 (kapsul)
Izin Depkes RI:
P.IRT No. 313331105058




KHASIAT:
Mengobati disentri basiler, disentri amuba, diare, gangguan pencernaan, radang usus, melancarkan kencing, mengobati asbes paru, bronchitis kronis, asbes payudara, typus abdomenalis, radang ginjal, radang tenggorokan, astma, dan radang kelenjar susu atau payudara bengkak.
Deskripsi :
Patikan kebo yang punya nama latin Euphorbia Hirta L. termasuk dalam familia tumbuhan Euphorbiaceae. Herbal ini biasa ditemukan di kebun, pinggir sawah, lapangan bahkan pekarangan rumah. Daunnya berbentuk taji dan berbulu berwarna hijau, merah kecoklatan. Batang berwarna merah coklat dan berbulu juga. Orang tua jaman dulu menggunakan getah tumbuhan ini untuk mengobati penyakit mata yang merah karena belekan atau glaukoma. Namun, khasiat tumbuhan ini tidak terbatas itu. Patikan kebo mempunyai sifat anti inflamasi (anti radang), diuretic (peluruh kencing) dan anti pruritic (menghilangkan gatal), hemostatik, ekspektoran. Kandungan kimia yang terdapat didalamnya: Flavonoid; Glikosida; Sterol; Eufosterol; Jambulol; Asam melisat; Asam forbat; Alkolid; Gula; Tanin.

Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai obat alternatif untuk mengatasi berak darah adalah patikan kebo (Euphorbia hirta L). Tanaman ini dapat ditemukan diberbagai daerah di Indonesia yang mempunyai banyak nama. Antara lain: kukon-kukon, patikan (Jawa), kak sekak (Madura), daun biji kacang (Melayu), gelang susu, gendong anak (Jakarta), nanangkaan (Sunda), sosononga (Halmahera), isu ma bi (Ternate) dan isu gibi (Tidore).
Pemberian sedian patikan kebo, secara nyata mampu meningkatkan jumlah eritrosit, kadar hemoglobin dan nilai hematokrit, baik dalam bentuk sediaan perasaan, infusa maupun ekstraknya. Kesimpulan ini diperoleh dari hasil penelitian Balai Penelitian Veteriner. Dalam percobaan tersebut digunakan 24 ekor ayam pedaging jenis Hubbard yang dipelihara sejak umur satu hari hingga tiga minggu. Setelah itu, setiap ekor ayam diinfeksi dengan 5.000 Ookista Eimeria tenella yang telah bersporulasi dengan menggunakan spuit kaca berjarum tumpul.
Hasil penelitiannya membuktikan bahwa patikan kebo dapat meminimalkan perdarahan yang terjadi akibat infeksi Eimeria tenella. Hal ini diduga karena tanaman ini mengandung beberapa zat aktif yang berperan untuk meminimalisir perdarahan. Zat-zat kimia yang terkandung di dalamnya antara lain: flavanoida, tannin, beta amiris, asam elogik, querstrim, diterpenoida dan triterpenoida.
Flavanoida dapat menurunkan permiabilitas kapiler darah, sehingga kerusakan kapiler darah dapat dicegah atau dapat diperbaiki, dan nutrisi dan oksigen (untuk menunjang kesembuhan) dapat disuplai melalui kapiler tersebut. Selain itu, flavanoid yang antithrombik dapat membentuk sumbat thrombosit, sehingga dapat menutup robekan kecil pada pembuluh darah. Sedang tannin berkhasiat sebagai antiseptik (mencegah pertumbuhan bakteri) dan hemostatik (menghentikan perdarahan).
Sementara itu, asam elogik juga dapat mengontrol kerusakan kapiler dan berperan dalam proses pembekuan darah. Sedang diterpenoida dan triterpenoida berkhasiat sebagai anti radang (anti inflamasi). Pada kasus berak darah ini, biasanya disertai gejala diare yang disertai dengan dehidrasi. Dengan pemberian patikan kebo ini, maka gejala tersebut dapat diatasi karena tanaman ini mengandung quersitrin yang dapat memperlemah kontraksi usus, tetapi tidak mengubah transpor cairan di dalam mukosa usus


Tidak ada komentar: