Kunjungi Toko Online Kami

==========KONSULTASI=========


CARA PEMESANAN

CARA PEMESANAN

Selasa, 20 Mei 2008

PENYEMBUH DARI DASAR SAMUDRA

Betapa masygulnya Jang-Geum ketika kaisar Jeung Ho jatuh sakit. Ahli kuliner istana itu segera mengolah kuchiko, penganan berbahan dasar teripang. Setelah rutin menyantap hidangan lezat itu, kesehatan kaisar berangsur-angsur pulih. Itulah kisah nyata yang diangkat ke serial televisi bertajuk Jewel in the Palace.
Sejak zaman purba teripang Stichopus hermanii memang dikenal berkhasiat obat. Itu tak hanya kepercayaan masyarakat Korea dan Cina, tetapi juga berbagai bangsa. Nelayan Malaysia, misalnya, lazim meminum saripati teripang sebelum melaut. Efek toniknya menguatkan badan. Di Pulau Langkawi, Kedah, gamat - teripang dalam Bahasa Malaysia - digunakan sebagai obat luka ringan, sakit sendi, radang, asma, paru-paru, tekanan darah tinggi, dan kencing manis. Sebagai sumber protein teripang mempercepat penyembuhan luka dalam setelah pembedahan, bersalin normal, dan caesar.Teripang hewan laut bermarga Echinodermata dan kelas Holothuroidea. Beberapa jenis bertubuh lunak dan silindris memanjang seperti mentimun. Itu sebabnya teripang disebut mentimun laut, sea cucumber atau teatfi sh. Di Jepang anggota famili Holothuriidae itu disebut namako, di Thailand pling kao, dan di Perancis, beche de mer.
Indonesia penghasil teripang terbesar di dunia. Sayang, tak ada yang mengolahnya. “Hampir semua diekspor,” kata Prapto Dharsono MSc, peneliti di Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi, Jakarta. Padahal, di Hongkong menu berbahan baku teripang termasuk makanan ekstramahal dan hanya dihidangkan saat acara khusus seperti perkawinan.

Regenerasi sel
Teripang cespleng menyembuhkan berbagai penyakit. “Kemampuannya dalam regenerasi sel jadi alasan utama teripang dipakai menyembuhkan berbagai penyakit,” kata dr Pieter A. W. Pattinama, RS PGI Cikini, Jakarta. Ia memperbaiki sel yang rusak. Di alam regenerasi sel terjadi saat teripang menghindari musuh, lingkungannya tercemar, dan kenaikan suhu air. Kekenyalan jaringan dinding tubuh menyebabkan pemecahan sel kulit luar dan kloaka.
Saat itu juga saluran pernapasan, pencernaan, dan gonad terburai keluar melalui anus atau dinding tubuh yang terpecah. Dalam waktu 9 - 90 hari, teripang kembali utuh. Regenerasi sel juga karena tubuh teripang menjadi habitat belut laut. Anggota keluarga Carapidae seukuran kelingking itu tinggal di perut teripang dan menyantap bahan organik di dalam tubuh. Itu tak membahayakan teripang, sebab ia mampu menumbuhkan kembali sel yang hilang dalam waktu singkat.
Selain mampu meregenerasi sel, teripang kaya akan nutrisi. “Senyawa aktif terbanyak berupa antioksidan, baik untuk perbaikan sel tubuh manusia,” ujar dokter alumnus Universitas Indonesia itu.
Menurut Prof Dr Ridzwan Hashim dari Universitas Kebangsaan Malaysia teripang mengandung 86% protein. Proteinnya mudah diuraikan oleh enzim pepsin. Dari jumlah itu sekitar 80% berupa kolagen. Itu sebagai pengikat jaringan dalam pertumbuhan tulang dan kulit. Dalam pertumbuhan tulang, suplemen kalsium saja tidak cukup, lantaran tulang terdiri dari kalsium fosfat dan kolagen sebagai pengisi. Tanpa kolagen tulang menjadi rapuh dan mudah pecah bak kaca. Sebaliknya bila tanpa kalsium, tulang akan kenyal seperti karet.
Kandungan lain adalah mucopolusacharida (MPS) populer sebagai glycosaminoglycans (GAGs). Dalam bentuk kondritin sulfat memulihkan penyakit-penyakit sendi dan membangun kembali tulang rawan. GAGs sintesis dijual di maskapai penerbangan Singapore Airlines. Zat itu menghilangkan linu sendi akibat duduk terlalu lama. Cara kerjanya dengan merangsang tubuh mensekresikan cairan synovial untuk lubrikasi persendian.
“MPS bersama GAGs memberikan efek lendir pada dinding sel,” kata Dr Muhilal, ahli gizi dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi, Bogor. Artinya teripang berfungsi sebagai antithrombogenik untuk mencegah penggumpalan melalui pengenceran darah.

Omega 3
Khasiat teripang juga didukung oleh kandungan EPA dan DHA - keduanya termasuk asam lemak omega 3. Faedahnya menghambat proses penuaan, menurunkan kolesterol jahat LDL dan VLDL dalam tubuh sehingga mengurangi risiko penyakit jantung. “Teripang tidak mengandung kolesterol, baik untuk orang yang punya penyakit jantung,” kata Sinru Sani Yang, ahli pengobatan cina di Kelapagading, Jakarta Utara. Menurut Muhilal, EPA dan DHA yang berantai panjang dan berikatan rangkap memulihkan jaringan yang rusak serta meningkatkan kinerja otak dan mata.
Meningkatnya kinerja indra penglihatan karena fungsi mineral seng dalam mengurai karoten menjadi vitamin A. ”Ada 200 macam enzim membutuhkan seng agar berfungsi,” ujar doktor Biokimia Gizi alumnus University of Liverpool. Seng juga dibutuhkan prostat. Jika jumlah seng pada prostat tidak memadai, terjadi pembengkakan atau hipertrofi . Prof Mohamad Yusuf dari klinik Citra Insani, Sukabumi, yakin gamat memperkuat kerja ginjal untuk menyaring zat-zat yang masuk ke organ itu. Fungsi itu optimal jika diolah, bersih dari pasir dan bau asin laut. Jika tidak, memacu kerusakan ginjal.
Mineral lainnya adalah kromium membantu kinerja insulin. Caranya melalui penyerapan glukosa berlebih dalam darah dan menyedot glukosa masuk jaringan darah lebih cepat. Ini menyebabkan konsumsi teripang mencegah serta memulihkan penyakit diabetes mellitus.

Anti HIV
Penelitian terbaru Institut Kimia Universitas Los Banos, Filipina, mengungkap teripang dapat menjadi agen antitumor dan sebagai obat Human Immunodefi siensy Virus (HIV). Yang paling berpengaruh adalah gula bernama lektin. Senyawa lektin bersifat mitogenik atau sel berkembang biak cepat dan antimikroba. Selain itu, lektin efektif melawan kanker otot pada tikus serta kanker paru-paru manusia dengan dosis masing-masing 5 dan 50 mikrogram. Lektin berefek terapi bagi HIV karena mampu menggumpalkan sel jahat. Itu terlihat ketika diuji dalam laboratorium dengan menggunakan sel limfoid.
Teripang membersihkan pasir laut dari serpihan endapan benda-benda atau lumpur organik di dasar laut. Ia mengisap, melumatnya, dan yang tersisa adalah pasir bersih. Senjatanya berupa gas holotrin yang beracun bagi ikan, tetapi hanya berakibat iritasi mata dan kulit pada manusia. Karena ampuh membunuh ikan, racun gamat kini dikembangkan sebagai obat antiseptik alami untuk melawan kanker dan infeksi.
Saat ini sudah beredar produk ekstrak teripang. Stichopus hermanii yang lebih dikenal dengan teripang emas diolah menjadi produk suplemen berupa jeli maupun kapsul, sampo, krim dan gel, pasta gigi, krim badan, serta minyak urut. Dengan segenap keistimewaan itu harapan kesembuhan disandarkan pada mentimun laut.

BEBERAPA KESAKSIAN
1. Pada malam yang kian menua, Suharmen Sultan Mudo justru terjaga. Dada terasa nyeri setiap kali ia batuk. Ia juga demam. Meski begitu keesokan harinya ia tetap bekerja menempuh perjalanan minimal 500 km. Dari Payakumbuh ke Padang atau Riau sering ditempuhnya untuk memasok beragam kain Di perjalanan panjang itu Suharmen Sultan Mudo hampir tak pernah berhenti merokok. Sesekali minuman berenergi dikonsumsi. Namun, akhirnya pada Oktober 2003 pria 46 tahun itu ambruk. Ia menggigil, tubuh lemas, batuk berkepanjangan, dan nafsu makan hilang. Untuk mengatasi gangguan kesehatan itu ia hanya mengkonsumsi obat batuk yang banyak beredar di pasaran. Sayang, sebulan berselang, kondisinya kian memburuk. Ia batuk darah. Keadaan itu mendorongnya menemui dokter spesialis paru-paru di Padang, Sumatera Barat. Ayah 4 anak itu menjalani beberapa pemeriksaan fisik. Ahli medis juga memasukkan jarum suntik pada sisi paru yang sakit. Tujuannya untuk mengetahui isi cairan. Pneumonia Hasil pemeriksaan, jumlah leukosit—sel darah putih—melebihi batas normal, 10.000/μl. Paru-paru bernanah dan dahak mengandung mikroorganisme. Suharmen divonis mengidap pneumonia. Saat itu juga pria kelahiran 46 tahun lalu itu langsung menjalani operasi penanaman selang untuk penyedotan cairan dalam paruparunya. “Isinya sampai 1 botol air mineral besar (1.500 ml, red),“kata Suharmen. Pengeluaran cairan berbau menyengat itu memakan waktu 4 jam. Celakanya Suharmen juga pengidap diabetes mellitus berkadar gula 585 mg/dl. Oleh karena itu ia menjalani rawat inap 2 minggu untuk penyembuhan diabetes. Menurut dokter pembusukan paru-paru juga diakibatkan tingginya kadar gula darah. Gula darah menjadi makanan bakteri penginfeksi radang paru-paru untuk berkembang biak. Untuk mengantisipasi 2 penyakit itu, 7 obat harus dikonsumsinya 3 kali sehari. Dengan gula darah di atas 300 mg/dl, Suharmen diizinkan pulang, tapi selang tetap bertengger di paru-paru. Di ujung selang, botol infus menampung nanah.Ke mana pun ia pergi, botol infus ditaruh dalam saku celana. Sebab, cairan nanah tetap mengalir dari paru-paru. Setiap malam 50—100 cc nanah keluar dari organ pernapasan itu. Satu tahun berselang, bobot tubuh tinggal 37 kg dari sebelumnya 70 kg. Suharmen kembali memeriksakan diri ke dokter spesialis paruparu. Dokter kaget atas hasil tes laboratorium. D a t a menunjukkan 50% paruparu Suharmen m e m b u s u k . Solusi yang ditawarkan dokter, amputasi paru-paru. Tujuannya agar kuman tidak menjalar. Paru-paru itu sedianya akan diganti plastik. Lantaran terimpit biaya, operasi urung dilakukan. Konsumsi gamat Kerabat dekat juga menolak operasi amputasi lantaran percuma. Sebab, “Paruparu utuh saja, pasti terengah-engah ketika berjalan menanjak. Apalagi hanya separuh,” kata Suharmen mengulang perkataan Amril Anwar, kerabatnya itu. Amril menyarankan untuk mengkonsumsi ekstrak teripang 3 kali 2 sendok sehari untuk mengembalikan sel-sel paru-paru. Dua bulan rutin mengkonsumsi gamat— sebutan teripang di Malaysia— bau menyengat dari tubuh Suharmen hilang. Bobot tubuh bertambah 10 kg menjadi 47 kg. Batuk-batuk dan demam yang kerap menyertai tidurnya pun sirna. Setahun kemudian pada Oktober 2005 kondisi tubuhnya kian membaik. Itu sebabnya ia kembali memeriksakan keadaan paru-paru. Tujuh puluh persen paruparu telah kembali membentuk daging. Sedangkan kadar gula darah normal, 160 mg/dl. Selang yang menggantung di kantongnya pun dilepaskan melalui operasi di Rumah Sakit Achmad Muchtar, Bukittinggi, Sumatera Barat. Menurut Prof Dr Faisal Yunus PhD, ahli pulmunologi RS Persahabatan, Jakarta, pneumonia merupakan radang paru-paru yang disebabkan mikroorganisme (bakteri, virus, cendawan, dan parasit). Bakteri yang umum adalah Streptococcus pneumoniae, Staphylococcus aureus, Klebsiella sp, dan Pseudomonas sp. Proses peradangan menyebabkan jaringan paru berupa aveoli kantong udara dipenuhi cairan atau nanah. Akibatnya kemampuan paru sebagai tempat pertukaran oksigen terganggu. Kekurangan oksigen dalam sel-sel tubuh mengganggu proses metabolisme tubuh. Faktor-faktor risiko terkena pneumonia, antara lain, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), usia lanjut, alkoholisme, rokok, kekurangan nutrisi, dan penyakit kronis menahun. Diduga, penyakit Suharmen berasal dari konsumsi minuman energi dan merokok tanpa henti. Regenerasi sel Bagaimana teripang membantu proses penyembuhan itu? Di Universitas Kebangsaan Malaysia, Prof Ridzwan Hashim menemukan bukti sahih,teripang Holothuria atra, H. scabra, dan Bohadshia argus berefek antibakteri. Bakteri Streptococcus faecalis penyebab pembengkakan lapisan dalam jantung, S. viridans perusak katup jantung, S. pneumoniae penyebab radang paru-paru dan sinusitis akut, Staphylococcus aureus penyebab meningitis, dan Proteus mirabilis penginfeksi luka ampuh dibasmi teripang. Hal itu sejalan dengan penelitian Nagarajappa dari Gene Lab, National Institute of Oceanography, Paula, Goa, India. Hasil pengujiannya terhadap larutan teripang menghambat pertumbuhan bakteri Klebsiella pneumonia. Zat yang berpengaruh: tripsin dari hidrolisat gamat. Sedangkan Subhuti Dharmananda dari Institut Pengobatan Tradisional, Portland, Amerika Serikat, mengungkap zat teripang paling berpengaruh dalam penyembuhan penyakit paru-paru adalah asam lemak metiltetradekanoik penghambat kinerja enzim lipoksigenase. Enzim berupa 5-LOX inhibitor telah diaplikasikan berbagai penyembuhan penyakit pernapasan. “Kemampuan regenerasi sel teripang cepat, makanya bisa mengobati berbagai penyakit,” kata dr Pieter Pattinama, mantan direktur RS PGI Cikini, Jakarta. Kemampuan regenerasi itu lantaran gamat memiliki kandungan gizi lengkap, antara lain 9 jenis karbohidrat, 59 jenis asam lemak, 19 jenis asam amino, 25 komponen vitamin, 10 jenis mineral, dan 5 jenis sterol. Semuanya bersatu padu membentuk kekebalan tubuh dan memperbaiki sel-sel rusak. Kandungan kromium teripang juga membantu kinerja insulin untuk menurunkan diabetes. Caranya melalui penyerapan glukosa berlebih dalam darah dan menyedot glukosa masuk jaringan darah lebih cepat. Ini menyebabkan konsumsi teripang mencegah serta memulihkan penyakit diabetes mellitus. Itu sebabnya penyakit gula tinggi Suharmen lenyap dan pembusukan paru-paru terhambat. Gamat kemudian meregenerasi sel paru-paru sehingga penyakitnya pulih, walau membutuhkan waktu 2 tahun.

2. Bayangan kematian menyergap benak Rachma Dwiyanti ketika dokter mendiagnosis lupus. Perempuan 32 tahun itu gontai keluar dari ruang praktek. Tiba –tiba saja ia takut menhadapi kehidupan. Maklum sebulan silam nyawa adiknya terenggut karena penyakit itu. Haruskah ia mengikuti jejak sang adik menuju ke haribaan – Nya?
Kengerian itu berawal pada sebuah siang nan terik. Ketika berlibur di Yogyakarta, alumnus Universitas Diponegoro itu menyempatkan diri ke Malioboro. Di pusat keramaian itu tiba – tiba mata kaki terasa amat nyeri, seperti dipukul paku. Tak kuasa menahan nyeri, ia pun menjerit sehingga puluhan pasang mata tertuju padanya.
Semula Rachma Dwiyanti mengira terkilir akibat kelelahan. Itu diperkuat pernyataan ahli refleksi yang ditandangi beberapa saat setelah peristiwa terjadi. Setelah dipijat satu jam, rasa nyeri lenyap. Namun seminggu berselang, ketika Rachma kembali ke Banjarmasin, rasa nyeri kembali hinggap. Kali ini, rasa nyeri tak mempan diurut. Ia tak bisa menggerakkan seluruh tubuhnya lantaran nyeri meluas. “ Jika kambuh, jalan menjadi susah” kata Rachma. Wanita kelahiran 21 Januari 1974 itu berbaring ditempat tidur lantaran tak berdaya melakukan aktivitas apapun.
Selain nyeri diseluruh sendi, di tangan kerap muncul benjolan. Jika sudah begitu, ia demam dan tangan tak mampu digerakkan. Menjelang malam penghujung 2005, nyeri hebat ia rasakan, sehingga berjalanpun terseok –seok. Suaminya, Muhammad Frisyal Pattisahusiwa yang baru menyadari penyakit istrinya bukan sekedar pegal linu yang mudah disembuhkan obat warung. Ia langsung melarikan Rachma ke rumahsakit yang berjarak 40 km dari rumahnya.
Diagnosis dokter menunjukan penyakit yang diderita Rachma bukan sembarang rematik. Lantas ia dirujuk ke ahli rematologi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo ( RSCM ), Jakarta. Disana ia menjalani serangkaian tes imunologi dan serologi. Hasilnya ANA ( antinuclear AB ) pada darah ibu 2 anak itu positif kuat. Nilai C3 hanya 72 mg/dl jauh dibawah kisaran normal, 90 – 180 mg/dl. Artinya ia mengidap Sistemic Lupus Erythema ( SLE ) yang lebih dikenal dengan sebutan lupus. ANA merupakan parameter lupus. Jika positif berarti ada aktivitas antibody penyebab lupus, sedangkan C3 dan C4, bagian kelompok protein globulin darah penghambat terjadinya peradangan dan infeksi. Jika nilainya di bawah kisaran, berarti mudah terjadi reaksi radang penyebab linu.
Setelah 6 bulan bergelut dengan nyeri sendi, Rachma sadar penyakitnya sama dengan penyebab kematian sang adik. Sebelumnya ia sempat curiga, tetaoi dari berbagai informasi yang ditelusuri sangat jarang saudara sekandung mengidap lupus. Namun ia merasa beruntung penyakit ini terdeteksi lebih awal dibandingkan adiknya.
Sekita 12 tahun dokter memvonis Dian – begitu adiknya dipanggil – hanya nyeri rematik. Saat Dina merasa kesakitan ketika disentuh, anggota keluarga lain mengira ia bercanda. Lima bulan menjelang ajal barulah ketahuan ia mengidap penyakit kelebihan imun.
Kelebihan imun akibat tubuh memberi reaksi berlebih terhadap rangsangan benda asing. Kemudian tubuh memproduksi terlalu banyak antibodi atau semacam protein yang malah ditujukan untuk melawan jaringan tubuh sendiri. Sebab antibodi yang diproduksi berupa antinuclear AB ( ANA ) dan Anti Double Stranded DNA ( Anti ds – DNA ) yang justru merusak tubuh.
“ Gejalanya biasa- biasa saja, sehingga banyak dokter yang tidak mengetahui itu adalah gejala lupus. Banyak penderita lupus yang meninggal karena tidak terdeteksi secara benar, “ ujar dr Yoga Iwanoff Kasjmir SpPD-KR, ahli rematologi RSCM. Gejala penyakit ini hanya berupa demam, nyeri sendi, lemah atau lesu, dan rendahnya trombosit.
Agar tidak terjadi kesalahan diagnosis, ahli – ahli medis menggunakan daftar 11 kriteria ARA ( American Rheumatism Association ) untuk mendiagnosis lupus. Di antaranya ruam diskoid atau bercak putih di wajah, ruam malar kupu – kupu, radang selaput paru –paru atau jantung, dan kelainan ginjal-protein dalam air kencing melebihi 500 mg/24 jam.
Indikasi lain, radang sendi non-erosif pada 2 sendi atau lebih, kelainan darah seperti anemia, leucopenia, tromobositopenia, fotosensitivitas ( sensitive terhadap sinar matahari ), dan kelainan sistem saraf kejang atau kelainan jiwa.
Sariawan di rongga mulut dan tenggorokan, kelainan immunologi ( anti ds- DNA positif, anti –antibodi positif atau sel LE positif ), dan kadar antibody-antinuklir ( ANA abnormal ) juga menjadi pertanda serangan lupus. Jika terdapat 4 gejala dari 11 parameter diatas, maka seseorang didiagnosis mengidap lupus. “ Sayangnya, gejala itu muncul dalam waktu panjang”, kata dokter alumnus Universitas Indonesia itu. Dari satu gejala ke gejala lain kerap berselang satu tahun.
Untuk mengatasi lupus, Rachma menenggak obat-obatan mengandung steroid dan metrotreksit untuk kanker. Obat itu dikonsumsi agar serangan lupus tidak meluas ke organ tubuh lain. Namun, mengasup bahan kimia itu justru menambah penderitaannya. “Tiga gigi saya patah dalam satu tahun,” kata Rachma. Steroid memang bahan kimia pengeropos kalsium tulang dan gigi. Selain itu, wajahnya membulat – dikenal dengan istilah moonface-, kulit kering, rambut rontok, tulang punggung linu setiap saat, asam urat meningkat, dan lambung perih. Walau begitu, Rachma tetap mengkonsumsinya. Sebab obat-obatan lupus memang hanya steroid.
Awal Maret 2006, Rachma membaca artikel Trubus tentang teripang mengendalikan lupus sendi. Lantaran ingin mempercepat kesembuhan, Rachma langsung mencobanya. Setelah seminggu mengkonsumsi dengan dosis 3 kali 2 sendok makan, penderitaannya berkurang. Linu hilang, rambut menjadi tebal, kulit kembali kenyal dan halus. Sebelumnya, efek steroid membuat kulit Rachma kusam dan kering.
Kabar gembira itu juga dibuktikan melalui tes laboraturium setelah satu bulan konsumsi gamat alias teripang. Hasilnya, nilai ANA negative, C3 sebagai aktivitas protein antibodi berkisar normal dengan angka 98 mg/dl, C4 meningkat ke angka 20mg/dl, dan Laju Endap Darah 19 mm/jam. Ginjalnya diperiksa untuk mengetahui efek samping konsumsi gamat. Nilai uretum 15 mg/dl, tetap pada ambang batas 13-43 mg/dl dan kreatinin 0,6 mg/dl pada kisaran normal 0,5 – 0,9 mg/dl. “Dokter bilang lupus saya lebih terkendali,” kata Rachma. Kesehatan itu dapat bertahan asal ia menghindari matahari langsung pada pukul 10.00-15.00, istirahat cukup, dan mengasup makanan bergizi.

Non- kimia lebih baik
Penggunaan bahan alami untuk mengatasi lupus jauh lebih baik. “Kami memang tidak mengandalkan obat-obatan kimia,” kata Yoga yang juga berpraktek di Rumah Sakit PGI Cikini itu. Sebab, steroid berdampak buruk. Keropos tulang akan terjadi jika steroid diasup lebih dari 7,5 gram per hari diatas 3 bulan. Selain itu juga komplikasi diabetes, darah tinggi, katarak, dan penipisan kulit.
Obat-obatan yang diberikan kepada pasien lupus bersifat antiradang, pengatur metabolisme karbohidrat, pengatur katabolisme protein, peningkat elektrolit darah, dan pengikat sitokinin penyebab sel rusak.
Menurut Howard Benedikt, MS, DC ahli nutrisi dari Long Island University, Amerika Serikat, menyebutkan vitamin E, Omega-3 EPA, dan kelompok antioksidan gamat berpengaruh dalam pembuangan sitokinin. Hasil temuan Dr Mittchell Kurk, direktur medis Biomedical Revitalization Center of Lawrence, New York menunjukkan gamat meningkatkan kesehatan fisik bagi 70 % pengidap radang atau linu sendi, tanpa efek samping. Sebab, gamat memiliki komponen kondroprotektif yang memperbaiki tulang muda dengan merangsang metabolisme anabolis kondrosit serta menghambat reaksi katabolisme saat peradangan.
“Mungkin saja gamat membantu mengendalikan lupus, “ kata dokter yang juga aktif di Yayasan Lupus Indonesia itu. Namun, hal itu perlu pengujian klinis terlebih dahulu. Menurutnya, jika memang terbukti, saat ini ada lebih dari 7000 pengidap penyakit serigala – lupus berasal dari bahasa latin berarti serigala – di Jakarta yang merindukan kesembuhan.



Tidak ada komentar: