Kunjungi Toko Online Kami

==========KONSULTASI=========


CARA PEMESANAN

CARA PEMESANAN

Sabtu, 07 Juni 2008

Ginseng

TAZAKKA KAPSUL HERBAL:
GINSENG

HARGA: RP 35.000,-
Isi: 80 Kapsul
No. Sertifikat Halal MUI:
1636072001 (kapsul)
Izin Depkes RI:
P.IRT No. 313331105058







Khasiat:
mengurangi kelelahan, meningkatkan stamina, memperbaiki kondisi mental, meningkatkan pengeluaran cairan tubuh, mencegah diabetes, menguatkan sistem pencernaan, mencegah iritasi, serta mengeluarkan racun.

DESKRIPSI:
Ginseng sering disebut raja segala obat. Nilainya dianggap lebih tinggi
daripada emas. Banyak jenisnya, banyak pula khasiatnya. Paling tenar
sebagai obat penguat (tonik), tapi akar ini juga mujarab untuk
meningkatkan fungsi imun, meredakan stres, antipenuaan, dan bersifat
antioksidan.
Adakah efek sampingnya? Di dalam kitab pengobatan Cina, Shen Nung's
Pharmacopeaia, disebutkan bahwa ginseng adalah penguat daya tahan tubuh.
Sejak zaman Kaisar Shen Nung (3500 SM), ginseng bahkan dijuluki sebagal
"rajanya obat".
Ginseng dinyatakan berkhasiat antara lain untuk mengurangi kelelahan,
meningkatkan stamina, memperbaiki kondisi mental, meningkatkan pengeluaran
cairan tubuh, mencegah diabetes, menguatkan sistem pencernaan, mencegah
iritasi, serta mengeluarkan racun. Karena diyakini sebagai sumber energi
itulah banyak atlet yang memanfaatkan ginseng. "Banyak atlet asal Cina,
Korea, dan Rusia yang minum ginseng," ungkap Dr. Samuel Gentoro, M.S, ahli
nutrisi dari Klinik Nutrifit, Jakarta. Kita tahu bahwa para olahragawan
dan Korea dan Cina, selain menguasai teknik dan taktik, juga kuat dalam hal
stamina. Dan itu membuat mereka unggul dibandingkan dengan atlet dari
negara-negara Asia lainnya.

Tua Lebih Kuat
Hingga hari ini ginseng masih populer dan diburu untuk meningkatkan
stamina dan mengatasi berbagai macam gangguan kesehatan. Di Cina, akar
tanaman
yang wujudnya mirip manusia dan berukuran sekitar 10 cm ini dianggap lebih
tinggi nilainya daripada emas murni. Harga ginseng yang di negeri Cina
sering disebut ren sheng ini memang bisa sangat mahal.

Akar ginseng liar yang berumur kira-kira lebih dari 400 tahun, harganya
bisa mencapai 3.000 dolar AS per ons. Semakin tua usia ginseng, diyakini
makin kuat efek khasiatnya, sehingga diperlukan dosis yang sedikit saja.
Kualitas ginseng seperti itu memang sangat jarang ditemui. Umumnya tanaman
ginseng dipanen ketika sudah berusia 6-7 tahun. Jika lebih muda dari itu
tidak akan bermanfaat sebagai obat.
Selain akarnya, kini orang mulai memanfaatkan daun dan buah ginseng.
Memang belum banyak penelitian yang menjelaskan khasiatnya. Dr. Samuel
mengungkapkan bahwa manfaat kedua bagian tanaman ginseng itu termasuk
kecil. "Daunnya paling hanya berfungsi sebagai antioksidan, sehingga
banyak dipakai untuk lalapan," ujar Dr. Samuel.

Namun, menurut "Japan Health Association", kandungan saponin pada buah
ginseng sekitar 83 persen atau tujuh kali lipat lebih besar dibanding yang
terdapat pada akarnya. Selain itu persenyawaan buah ginseng empat kali
lebih efisien. Itu artinya saponin-nya lebih mudah diserap tubuh.

Dua Zat Aktif
Penelitian terhadap ginseng memang telah dilakukan sejak tahun 1960, oleh
para ilmuwan Cina, Amerika Serikat, Jepang, juga Eropa. Percobaan dan
evaluasi tumbuhan ini menunjukkan khasiatnya untuk mencegah dan mendukung
proses penyembuhan penyakit.
Para ilmuwan menyatakan bahwa ginseng Siberia mempunyai fungsi adaptogen
terbaik. Adaptogen adalah substansi untuk meningkatkan kemampuan tubuh
untuk beradaptasi dengan stres. Ginseng siberia dinyatakan tidak bersifat
toksik (racun), tak bersifat adiktif (membuat ketergantungan) dan tidak
berefek samping.

"Karena tidak menimbulkan risiko terhadap organ tubuh, jadi dapat
digunakan dalam jangka panjang," tutur Dr.Samuel. Ginseng juga berfungsi dua
arah, artinya dapat meningkatkan energi tanpa memaksakan kemampuan tubuh,
sehingga Anda bisa bekerja lebih bertenaga tanpa merasa terlalu letih.
Menurut Dr. Rachmat, ahli pengobatan Cina dari "Klinik Shanghai", Kelapa
Gading, Jakarta, ekstrak ginseng korea pun sangat bermanfaat. Penelitian
tentang terapi dengan ekstrak ginseng pada pasien diabetes, hipertensi,
kanker, dan penyakit lain menunjukkan peningkatan kondisi kesehatan yang
relatif cepat dan tanpa efek samping. Hasil ini dibandingkan dengan
penggunaan obat kimia yang seringkali bersifat toksik serta menimbulkan
komplikasi.

Di tahun 1969, Brehman, ilmuwan dari Uni Soviet (kini Rusia), juga meneliti
manfaat ginseng. Dia mendapatkan hasil bahwa tentara Uni Soviet yang
mengonsumsi ginseng mampu lari lebih cepat ketimbang yang tidak makan
ginseng.
Ginseng, papar Dr. Samuel, mengandung dua bahan aktif, yakni fitokimia dan
nutrien. Fitokimia berupa betasitosterol, kampesterol, kariofilen, asam
sinamik, escin, asam ferulik, asam fumarik, ginsenosides, kaempferol, asam
oleanolik, asam panaxik, panaxin, saponin, stigmasterol, asam vanilik.

Nutrien yang dikandung adalah kalsium, serat, folat, zat besi, magnesium,
mangan, fosfor, potasium, silikon, zinc, vitamin Bi, B2, B3, B5, dan
C. "Ginsenosides merupakan elemen terpenting dari tanaman ginseng yang
berguna bagi kesehatan," kata Dr. Samuel maupun Dr. Rachmat.

Atasi Gangguan Ereksi
Keampuhan ginseng untuk mendongkrak kemampuan seksual tampaknya bukan
sekadar mitos. Ginseng merah (red ginseng) yang banyak terdapat di Korea
bersifat aprodisiak dan efektif untuk mengatasi gangguan ereksi. Untuk
mengembalikan stamina diperlukan dosis ekstrak murni seberat 0,5 gram per
hari. Untuk mengatasi kelesuan seksual, dibutuhkan dosis yang lebih
tinggi, yaitu 2-3 gram per hari.

Kajian mengenai manfaat ginseng untuk gangguan ereksi dilakukan di
University of Ulsan dan Korea Ginseng and Tobacco Research Institute di
Seoul, Korea Selatan, dan dilaporkan oleh "The Journal of Urology".
Penelitian itu melibatkan 45 pria yang mengalami gangguan ereksi. Secara
acak para pria tersebut diberi pil berisi 900 miligram ginseng dan plasebo
(pil kosong atau palsu) sebanyak tiga kali sehari. Memasuki minggu
kedelapan, penelitian dihentikan selama dua minggu. Lalu, selama delapan
pekan berikutnya penelitian diteruskan dengan mengubah pola, yang semula
memperoleh plasebo diganti ginseng, dan sebaliknya. Baik peneliti maupun
partisipan tidak tahu mana pil plasebo dan mana yang berisi ginseng.

Hasilnya, nilai fungsi ereksi, hasrat, dan kepuasan seksual dalam
bersenggama ternyata lebih tinggi pada saat pria minum ginseng ketimbang
saat diberi plasebo. Para pria itu mengaku mampu memperoleh dan
mempertahankan ereksi dengan lebih baik saat memperoleh ginseng.

Saat memperoleh ginseng, 60 persen pria mengaku kemampuan ereksinya
membaik. Sebaliknya, pada kelompok yang diberi plasebo, hanya 20 persen
yang mengaku mengalami perbaikan ereksi.

Sayangnya, kajian itu tidak meneliti daya kerja ginseng terhadap perbaikan
ereksi. Peneliti hanya berspekulasi bahwa ginseng meningkatkan produksi
nitric oxide, substansi yang memperlebar pembuluh darah, tapi tidak
dijelaskan apakah aliran darah ke penis menjadi lebih lancar.

DR. Franklin C. Lowe, Direktur Urologi di ST. Luke's Roosevelt Hospital,
New York, dan Ketua Komite Penyembuhan Alternatif di "American Urological
Association", menganggap hasil penelitian itu menarik. Ia menambahkan
bahwa akan lebih baik jika responden yang dilibatkan mencakup pasien dengan
berbagai jenis gangguan ereksi dan sebab yang berbeda-beda pula.

Tidak ada komentar: